Sean Gelael, pebalap muda asal Indonesia, telah berlabuh di Eropa. Pemain anyar di ajang karting ini datang dibekali dengan argumen yang kuat, terutama hausnya belajar.
Sang juara KF2 Asia Pasifik 2010 berhadapan sekarang dengan para pegokart terkemuka, siap melayani tantangan luar biasa itu. Murah senyum dan mempunyai tekad yang kuat, tak disangsikan bahwa ia bakal memanfaatkan peluang emas tersebut untuk mengasah pengalaman.

Saat ia memasuki kancah WSK Euro Series di Sarno, yang merupakan salah satu perlombaan paling sulit, Sean Gelael hanya berpengalaman satu lomba latihan menyetir FA Kart/Vortex-nya di Eropa. Walaupun berlaga sekuat tenaga, terasa mustahil dalam keadaan macam ini untuk memastikan tempat di babak final. Tapi boleh dibilang bahwa Sean cukup sukses dengan meraih catatan waktu ke-27 dari 65 peserta. Beberapa waktu kemudian, ia mencapai babak final pertamanya pada balapan bergengsi Trofeo Andrea Margutti, dengan menempatkan diri pada posisi ke-13 di starting grid.

Sang pebalap belajar dengan cepat, inilah ciri khas watak Sean. Dia ingin memperbaiki kesalahannya tanpa mencari-cari dalih. Dapat mengandalkan timnya sendiri, Sean GP, yang menampung juga beberapa pegokart lain, ia dikelilingi orang profesional tersohor seperti Renato Merlin dan berada di bawah asuhan Jean-Philippe Guignet, Seorang mantan juara karting yang tidak ragu turun menyetir kembali untuk memberi contoh. Tapi tentu saja, Sean-lah yang berjuang sendiri di atas lintasan, dengan penuh semangat.

Pada awal mei diadakan babak kualifikasi kejuaraan Eropa KF2, sebuah perlombaan menakutkan yang dilangsungkan di Inggris. Sean hampir saja berhasil mengantongi kualifikasinya, tapi sayang, spoilernya tercopot saat pertempuran berlangsung, sehingga ia terpaksa kembali ke paddock. Akan tetapi Sean tidak kenal istilah putus asa, ia terus maju dan membuktikannya dengan hasil-hasil terakhir yang diperolehnya di ajang WSK Master Series di Val Vibrata.

Berkat kualitasnya, Sean Gelael sanggup menarik perhatian beberapa sponsor besar. Dia didukung antara lain oleh Coca-Cola, melalui perusahaan Amatil, pemasok besar minuman di kawasan Oceania, yang memasukkannya dalam program pebalap muda mereka. Dia disponsori pula oleh KFC Indonesia. Sean mewakili dengan sempurna dinamisnya Indonesia, suatu negara yang berfokus pada masa depan.

Bergairah pada balapan mobil, Sean berambisi menjadi seorang pebalap profesional di kemudian hari. Dengan pragmatisme alami yang ia memiliki, ia tak mau tergopoh-gopoh dan ingin menambah jam terbang dulu di ajang karting. Kini, ia tidak sabar lagi kembali ke Eropa, kawasan yang ia semakin menggemari, di mana banyak perlombaan menunggunya, sebut saja WSK Euro Series, sebelum lomba-lomba penting lain pada akhir musim. Dalam waktu bersamaan, Sean melakukan juga banyak test mobil kursi tunggal untuk mematangkan kedatangannya di ajang Formula.

Sadar akan semua implikasi seorang calon pebalap profesional, Sean baru meluncur situs internetnya, berisi 100 persen kompetisi, dengan hasilnya lengkap, pemuatan informasi secara teratur termasuk posting rilis pers setelah setiap perlombaan dan dibumbui galeri foto dari biro KSP.