De Vries: Toyota tanpa podium di Fuji, pil pahit yang harus ditelan


Pebalap de Vries asal Belanda yang saat ini mengikuti laga FIA WEC 2024 bersama tim Toyota. (arl)

SEANGP.com
(Jakarta) - Nyck de Vries – pebalap kondang yang selalu tampil  bersinar, usai kejuaraan 6 Hours of Fuji, 15/9/2024 – menyatakan rasanya seperti menelap pil pahit, menyaksikan tak ada pebalap Toyota yang finish di kejuaraan FIA WEC di sirkuit dimana mereka biasanya mendominasi laga.

Hingga menjelang berakhir kejuaraan 2024, tim Toyota  Gazoo Racing selalu mujur dalam setiap lomba, bahkan sejak edisi 6 Hours of Fuji mulai berputar pada 2012.

Hingga pasangan tim itu di kelas GR010 HYBRID Hypercars lolos di urutan penyisihan kedua dan keempat, harapan amat besar kepada tim itu untuk kembali sukses, namun kedua mobil mesin hitam itu mengalami masalah sehingga pada awal laga sudah berada di urutan kelima dan keenam.

Situasi itu terjadi, ketika degradasi ban dialami mobil nomor 7 yang dikemudikan Mikee Conway yang masuk pit lebih cepat. Pada momen berikutnya ketika kemudi beralih ke de Vries – pebalap asal Belanda itu mulai memacu Toyota lebih cepat.

Setelah menyalib Raffaelle Marciello yang menggenjot BMW dan berada di urutan ketiga pada tikungan akhir putaran (lap) ke-119, de Vries yang pernah satu tim dengan Sean Gelael di laga F2, kelihatannya akan berada di urutan dua besar terlebih setelah berhasil menahan laju  Nicklas Nielsen di atas Ferrari #50 pada aksi sama lima putaran berikutnya.

Ketika Ultah ke-22, Sean (kiri) merayakannya dengan lomba karting bersama Nickk de Vries (kanan) di Sirkuit Sentul pada 2 November 2018. (arl)

Strategi jitu yang diterapkan Toyota #7 membuatnya memimpin paa pit-stop begikutnya, belum menambah bahan bakar dan tidak mengganti ban. Toyota melewati  Porsche #6 dan pada jam keempat lomba de Vries unggul di depan 12 detik.

Kamui Kobayashi masuk kokpit sebagai pebalap stint akhir dan di hadapan sekitar 65.800 pendukung mereka, ia sebagai local hero harus berjuang mengincar kemenangan.

Tetapi mobil pengaman masuk untuk mengamanknan pebalap yang menaiki Lamborghini Hypercar, sehingga merupakan pukulan besar bagi pabrik mobil Jepang itu, karena semua mobil mendapat “pit gratis”, menguntungkan terlebih bagi mobil yang belum masuk pit.

Ini membuat masalah bagi mereka, tetapi masalah lain masih ada yang lebih buruk. Senggolan dengan Matt Campbell yang menaiki Porsche #5 di Turn Three pada lap ke-163 menyebabkan kerusakan pada susensi dan bidy mobil mereka. Kejadian ini memupus harapan Kobayashi dan de Vries untuk naik podium.

“Ini merupakan pil pahit yang harus ditelan semua anggota tim,” kata de Vries, :Ini merupakan akhir minggu yang payah. Kami mngetahui kondisi kami kurang baik pada awalnya dan kami harus memperbaikinya. Kami berusaha dan bisa tapi tetap kurang bagus secara keseluruhan. Kejadian yang kami alami amat disayangkan.”

“Balapan ini amat keras,” diakui Kobayashi, “Masuknya savety car sampai dua kali membuat situasi sulit bagi kami, Saya berjuang mengatasi keuletan Porsche #5 sampai beberapa putaran. Tapi kami kurang betuntung menambah kecepatan pada lintasan lurus.”

“Pada pacuan sisi dalam Tikungan Tiga, mobil kami mendekat dan senggolan tidak dapat dihindari.  Kerusakan pada kendaraan pun berat dan sulit dierbaiki. Laga ini bukan milik kami dan kami minta maaf pada para pendukung kami.  Kami berharap dapat tampil lebih baik pada lomba terakhir di Bahrain,” katanya.

Conway menyatakan, perebutan gelar pabrik masih ketat, karena selisih poin hanya 10 antara Porsche dan Toyota – dan pebalap Inggris itu menyebutkan laga di Timur Tengah dipastikan akan berlangsung seru. 

“Sebenarnya ini merupakan hari buruk bagi tim, karena kami tidak dapat poin” katanya, “Buruk bagi kami dan buruk bagi tim. Itu laga frustrasi bagi kami, juga bagi pendukung kami. Tapi masih ada satu putaran lagi dan di situ kami akan bertarung keras,” katanya. (fiawec/arl)

share :
Berita Dilihat Sebanyak 134 kali
Berita Lainnya

Foto
GTWCE
13/10/2024
» Silver Cup (GTWCE)
- Catalunya Spanyol